Tukang Ketuk Palu
Tukang Ketuk Palu, ketukan palumu hari itu membawa ibuku masuk ruangan dengan jeruji besi karatan dan bau. Ketukan palumu hari itu juga mengirim Tukino tetangga ku yang kelaparan masuk ruang yang sama.
Kata ibu, ia harus mengambil daster dari pedangang asongan baju itu, untuk dijual di pasar loak, untuk aku dan adik ku makan, itu katanya.
Kata Tukino, dia terpaksa mencuri ayam tetangga kami diujung kampung yang juragan ayam petelor, katanya anaknya harus beli susu.
Ibu ku, merawat aku dan adikku sendiri, sejak ayahku minggat, dengan wanita yang katanya tukang jualan emas di pasar Senin.
Tukino, harus merawat anak buah tingkahnya kebanyakan ikut nonton video yang katanya bikin anunya tegang, di tempat tetanggaku, di ujung sungai yang juragan TV.
Iya, Ibuku Cuma pedagang tempe goreng dipinggir pasar Senin, Iya, Tukino itu anaknya pak Paijo, tukang tambal ban belakang rumah. Iya, mereka berdua kan tidak pernah sekolah. Iya, aku juga.
Ketika ketukan palumu membawa si pemberani yang katanya membuat gedung sebuah hotel di Jakarta hancur, mendekam juga diruangan yang sama dengan Tukino, katanya sih 12 tahun.
Ketika ketukan palumu membawa orang yang katanya menghancurkan masa depan anak muda, mendekam juga diruangan itu, seumur hidup, katanya.
Iya, aku bingung, atau mungkin aku goblok, mana lebih berat membunuh orang di bawah reruntuhan hotel itu atau menghisap rokok yang bikin orang goyang-goyang atau tenang, kecapean melihat sang tukang ketuk palu.
Iya, aku kok jadi melongo, ada orang dimasukkan diruangan yang sama – iya sama, bedanya isinya: TV, ada kasur empuk yang bisa mentul-mentul, ada mesin yang bikin udara sejuk, ada makanan 4 sehat 5 sempurna dikirm tiap hari.
Iya, ibuku cuma dapat ruangan kecil yang berak dan tidur cuma disekat tempok penuh coretan, baunya kayak tai kucing, tikus dan manuisa jadi satu, tidurnya beramai-ramai di tikar bamboo yang aku minta dari tetanggaku yang katanya juragan tikar, makannya, yg ada ajach, matur nuwun kata ibu.
Tukang ketuk palunya,… bingung ? Mungkin tukang ketuk palunya kecapean kebanyakan ngetuk palu, itu kata ibu ku.