Kamboja…
Gadis itu terduduk sendirian dibawah pohon rindang di ujung jalan di sudut remang, malam itu hanya jengkrik yang bersuara selainnya hanya kesenyapan dan lolongan anjing.
Tangannya merapat didada dingin menyengat seperti ngengat dan dia masih terpaku disana, mata nya sembab bibirnya terkatub.
“Apa nama jalannya?” Tawa riang sesosok gadis baya ceria melenggang bersama sekelompok gadis-gadis ceria berbaju seragam, “aku lupa!”
Katanya gadis itu suka duduk disana kalau malam sudah tiba entah apa yang ditunggu tidak ada yang tahu yang jelas gadis itu selalu disana.
Tidak ada yang berani datang dan bertanya, kalaupun ada, gadis itu menghilang entah kemana.
“Mungkin hantu?”, kata-kata itu disambut tawa gadis berkuncir dua tiba-tiba gelegar menyambar, hujan tanpa mendung berjatuhan dari langit gadis-gadis itu tertawa keasyikan berlarian mencari tempat berteduh, disudut jalan dibawah sebuah pohon kamboja.
“Dari mana datang hujan tadi cerah tiba-tiba hujan begini!” sahut seorang gadis perpita hitam.
“iya, jam berapa ini?”, gadis berkuncir dua merapatkan badannya kepohon tubuhnya mengigil aku kedinginan, “kenapa jadi tiba-tiba dingin yah?”, sesaat kemudian gadis itu sudah tidak mampu bersuara bibirnya membeku.
“kau kenapa Ran? tidak begitu dingin kok, kau kok menggigil begitu?” si pita hitam mencoba mendekap tubuh sahabatnya.
Gadis itu masih terduduk disana di ujung jalan remang malam itu hujan deras sekali bibir nya tersenyum entah karena apa.
“Ran bangun Ran!”, gadis-gadis itu berusaha menyadarkan sosok Ranti gadis berkuncir dua itu membisu bibirnya sudah membiru.
Malam semakin larut Jalan itu jalan Kamboja tidak ada seorang pun yang melewati nya kalau gelap sudah tiba, hanya tikus-tikus got yang mondar-mandir mencari mangsa.
“Ran, please dech kamu kenapa?”, Gadis berpita hitam semakin panik saat tubuh Ranti sudah terbujur kaku.
Malam beranjak saat gadis-gadis belia itu tidak mampu berbuat apa-apa lagi. Angin dingin menggigit sumsum mereka, saat mereka tersadar, beberapa bunga kamboja berguguran.
Gadis berpita hitam terdiam, pikirannya buntu saat dia benar-benar sadar Angin sudah membawa Ranti pergi.
Gadis itu membeku dalam sunyi Hanya kamboja yang tersenyum di seluruh tubuhnya seolah memberinya ucapan selamat datang.
Gadis itu masih terduduk disana diujung jalan remang dibawah pohon Kamboja rumahnya, ia tersenyum tangannya melambai seolah mengajak seseorang.
Sesosok gadis berkuncir dua berjalan mendekap langkahnya ragu matanya sayu bibirnya masih biru.
Di ujung sana dibawah pohon kamboja.