Hama Tanaman Lidah Mertua

Hama Tanaman Sansevieria Lidah Mertua

Kondisi tanaman yang tidak sehat dan daun yang terluka biasanya menjadi sasaran pertama hama hama ini, pada snake plants kondisi wax atau lapisan luar tanaman yang terluka yang biasa melindungi daun sudah terbuka, akan menjadi sasaran empuk mereka.

Video Hama Sansevieria dan Organik Insektisida

Berikut 3 hama yang sering kita temui pada tanaman snake plants.

Kutu Putih, Kutu Kebul, Mealy Bug (Pseudococcus sp.)

Hama yang sering datang pada snake plants adalah kutu putih atau mealy bugs.

Kutu putih adalah serangga kecil, panjangnya sekitar 3mm, tapi mereka suka menggerombol jadi mudah sekali kita temukan. Spesies kutu putih yang paling umum berwarna putih dan memiliki filamen yang tampak seperti lilin menutupi tubuh mereka, memberi mereka penampilan berbulu.

Kutu putih menyedot getah dari daun dan batang tanaman, mengakibatkan pertumbuhan daun terhambat atau cacat, daun menguning, dan kemudian berguguran.

Pada serangan yang buruk, ekskresi lilinnya (juga dikenal sebagai embun madu) akan mendorong perkembangan jamur jamur dan membunuh tanaman kita.

Yang biasa kita lihat adalah kutu putih betina, sementara pejantan jarang terlihat oleh mata kita atau berkeliaran disekitar tanaman. Kutu betina ini menyembunyikan telurnya di kotoran putih yang lembut. Telur akan menetas dalam waktu sekitar 10 hari, menghasilkan crawler atau nimfa. Nimfa ini lah yang akan berpindah ke bagian lain dari tanaman dan menghabiskan 4 hingga 8 minggu lagi untuk berkembang menjadi bentuk dewasa.

Kutu putih menyukai daun baru dan daun yang sudah terluka atau tidak sehat. Embun Madu yang diproduksi oleh kutu ini disukai semut, jadi kalau kita menemui semut pada tanaman, langsung cek daun baru, bawah daun karena kemungkina besar kutu putih sudah menetap disana. Semut ini membuat predator pemakan kutu putih enggan mampir.

Spider Mites

Spider Mites adalah arakhnida (joint-legged invertebrate) berkaki delapan yang termasuk dalam kelas yang sama dengan laba-laba dan bersaudara dengan kutu.

Hama ini juga menghisap cairan dari daun menyebabkan daun melemah, menguning dan kemudian mati.

Karena spider mites sangat kecil, kita jarang dapat melihatnya dengan kasat mata, tapi kita bisa melihat tanda tanda serangan spider mites. Awalnya kita akan melihat perubahan penampilan daun, mungkin menemui bitnik, daun yang menjadi pucat dan lunglai dan kemungkinan rangkaian sarang laba laba disekitar daun.

Tungau ini memiliki telur sangat kecil berwarna kuning pucat hingga kemerahan di sisi bawah daun.

Spider mites biasa menyerang tanaman yang mengalami kekeringan, jadi penyiraman yang tepat sangat penting untuk membantu menangkal hama ini.

Baca juga:

Kutu Sisik atau Kutu Perisai /Citrus mussel scale; purple scale (Lepidosaphes beckii)

Sebagian besar jenis kutu sisik sangat kecil, biasanya berukuran mulai dari 1mm  hingga 3mm, tapis ama seperti kutu putih, mereka suka bergerombol, jadi sangat mudah kita lihat.

Tidak seperti hama yang lain, kutu sisik tidak bisa bergerak begitu mereka mengunci diri di suatu tempat untuk menghisap getah tanaman, mereka akan menetap disana

Kutu ini ditemukan pada daun, terutama di bagian bawah, dan kadang-kadang pada batang muda (hijau).

Kutu sisik menyebabkan daun menguning, mengkerut kemudian rontok atau mati. Kutu ini juga mengeluarkan embun madu, yang dalam skala besar mengundang jamur dan virus pada tanaman. Penyebaran terjadi saat mereka merayap dari satu tanaman ke tanaman lain, atau tertiup angin atau terbawa oleh hewan, burung atau manusia.

Kutu Sisik membentuk cangkang untuk melindungi mereka dari predator, cangkang mengeras inilah yang membuat kutu ini lebih susah dihilangkan dari pada mealy bug dan spider mites.

Ketiga hama ini bisa kita hilangkan secara manual, untuk kutu putih, bagian bagian yang dalam (karena mereka suka dengan daun baru, kecil nyempil) menggunakan cotton bud yang telah disemprot alcohol bisa membantu.

Menyemprotkan minyak holtikultura atau cairan insektisida buatan sendiri akan lebih aman  dilakukan untuk memberantas hama ini.

Cara Membuat Cairan Insektisida Organik

Berikut adalah cairan insektisida yang bisa kita buat dirumah yang kerap digunakan untuk mengatasi ketiga hama ini.

Cairan White oil Insektisida Organik

3 sendok makan  (1/3 cup) cooking oil untuk 4 liter air

½ sendok teh sabun cuci piring.

Kocok dan semprotkan berkala.

Cairan Sabun Insektisida Organik

2 sendok makan sabun cuci piring untuk 4 liter air

Cara Penyemprotan Insektisida Organik

Penyemprotan white oil, sabun atau minyak holtikultura seperti neem oil ini bekerja dengan memblokir lubang pernapasan serangga yang menyebabkan mereka lemas kemudian mati.

Semprotkan bagian bawah daun; minyak harus bersentuhan dengan serangga. Lakukan penyemprotan berkala, 1 kali seminggu, sampai tanaman bersih dari hama.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadi nya daun yang terbakar atau tanaman yang keracunan dari cairan sabun dan minyak ini, semprot kan pada malam hari dan  kemudian di pagi hari semprot kembali dengan air biasa, ini akan menghindarkan interaksi dari cairan ini dengan suhu tinggi dan sinar matahari yang kemungkinan dapat merusak tanaman.

Selamat Mencoba

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *